Masjid di Papua dengan Nilai Sejarah Perkembangan Islam

Masjid di Papua

Beberapa pandangan berbeda memang menjelaskan mengenai bagaimana agama Islam masuk di bagian timur Indonesia ini. Syiar Islam di Negeri Mutiara Hitam nyatanya tersebar di Papua Barat daripada agama lainnya. Perkembangan ini pun juga terbukti dari masjid di papua yang bersejarah.

Masjid di Papua dengan Nilai Sejarah Perkembangan Islam

Bukti penyebaran Islam di tanah Papua sebenarnya masih banyak menimbulkan silang pendapat hingga saat ini. Tiap penguasa di Raja Ampat hingga Sorong pun memiliki argumen yang berbeda. Namun perkembangan agama ini dapat terbukti dari beberapa masjid berikut:

Masjid Tua Patimburak

Masjid Tua Patimburak telah menjadi saksi biru penyebaran Islam khususnya di Kokas, Fakfak, Papua Barat yang merupakan masjid tertua di Kampung Patimburak. Tempat ibadah Muslim ini masih berfungsi hingga saat ini dimana telah berdiri sejak tahun 1870 oleh Abuhari Kilian.

Masjid Tua Patimburak ini pun masih memiliki konsep bangunan menyerupai gereja. Selama keberadaannya, masjid ini juga pernah mengalami renovasi meskipun warga sekitar masih mempertahankan bentuk aslinya.

Masjid Hidayatullah Saonek

Masjid Hidayatullah Saonek berlokasi di Jalan Hi Rafana yang memiliki luas bangunan 1.512 meter persegi. Ciri khasnya berada pada empat tiang berwarna kuning sebagai penyangga di dalam ruangannya.

Tempat Suci ini memiliki jam digital masjid dan satu kubah berukuran besar berwarna putih serta ukuran lebih kecil dengan warna hijau di sekitar bangunan. Masjid Hidayatullah Saonek telah berdiri pada tahun 1505 di masa Imam Besar Habib Rafana.

Masjid Abu Bakar Sidik

Bangunan ini berdiri pada tahun 1524 dengan luas tanah 900 meter persegi. Masjid ini mampu menampung hingga 2000 jamaah karena memiliki luas hingga 400 meter persegi. Lokasinya berada di Kampung Rumbati, Distrik Furwagi Fakfak.

Masjid ini memang masih memiliki model yang begitu sederhana dengan warna dominan putih dan biru muda. Masjid Abu Bakar Sidik Terdiri dari dua tingkat beratapkan seng dimana bagian atasnya berukuran lebih kecil karena sehingga hanya menutupi sebagian bangunan di bawahnya saja.

Mengunjungi masjid di Papua yang memiliki nilai sejarah seperti di atas memang menjadi ketertarikan tersendiri bagi orang-orang. Anda pun bisa mengunjunginya demi mengetahui saksi bisu penyebaran agama Islam di Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Open chat
Assalamualaikum
Ada yang bisa kami bantu?